Palu Sulawesi Tengah (Sulawesi Tengah) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang berada di jantung Sulawesi. Didirikan pada tanggal 13 April 1964. Sulawesi Tengah memiliki luas 68.033 km² (26.268 sq mi) dan dikelilingi oleh Gorontalo di utara, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara di selatan, Maluku di timur dan Selat Makassar di barat. Provinsi Sulawesi Tengah adalah daerah yang indah dengan gunungnya; danau dan lembah menghias daerah ini. Semua itu adalah potensi wisata yang menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjunginya. Daya tarik wisata utama di Palu Sulawesi Tengah adalah daerah penghilangan megalitik pada zaman bersejarah, yang berada di Bada dan Besoa, namun keindahan alam dan keramahan masyarakatnya menjadi aset berharga bagi perluasan pariwisata di daerah ini.
Kota Palu langsung menghadap Teluk Palu, sehingga pengunjung bisa menikmati biru laut setiap saat. Kota ini juga diberkati dengan budaya yang mengesankan dan keindahan alam. Sangat menarik untuk mengeksplorasi pesona alam Palu dari pantai ke puncak gunung. Oke kawan, mari kita cari tahu hal terbaik yang bisa dilakukan di Palu Sulawesi Tengah Indonesia.
-
Contents
Mengunjungi Jembatan Palu IV
Hal terbaik yang harus dilakukan di Palu adalah mengunjungi Jembatan Palu IV. Jembatan itu adalah ikon baru Kota Palu. Ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2006 dan menjadi jembatan lengkung pertama yang dibangun di Indonesia. Itu bernama Palu IV karena jembatannya merupakan jembatan keempat di Palu.
jembatan tersebut menghubungkan daerah Lere di Palu Barat dengan daerah Besusu di Palu Timur. Jembatan Palu IV panjangnya sekitar 300 meter dan memiliki trotoar untuk pejalan kaki dan titik pandang bagi pengunjung yang ingin melihat pemandangan dari jembatan.
Pengunjung bisa melihat keindahan Teluk Palu, Sungai Palu, Kota Palu dan sekitarnya. Pada malam hari pengunjung bisa mengagumi keagungan jembatan yang dihias dengan lampu. Tak heran banyak orang datang ke jembatan ini untuk berfoto dan kemudian menunjukkan eksistensinya di media sosial. Kabar baiknya adalah semuanya gratis.
-
Mengunjungi Pantai Talise
Pantai Talise terletak di Teluk Palu, membentang dari Palu menuju Donggala. Pantai ini menjadi objek wisata favorit masyarakat Palu karena di dekat pusat kota dan murah. Dari pantai ini pengunjung bisa melihat Jembatan Palu IV yang terkenal. Pantai Talise ramai dikunjungi pengunjung pada sore hari hingga petang.
Pengunjung bisa melihat keindahan sunset sambil menikmati camilan yang dijual disekitar pantai. Ada pisang goreng, pisang eppe, jagung bakar dan juga teh dan kopi. Selain itu, pantai ini juga sering digunakan oleh pengunjung untuk berenang, menyelam, jet ski, dan memancing. Pantai Talise berada di Jalan Rajamoli – Jalan Cut Mutia, Palu Timur. Ini masuk gratis
- Mengunjungi Pantai Tanjung Karang
Pantai Tanjung Karang memiliki pasir putih yang indah dengan perairan dangkal. Pantainya bersih dengan ombak biru yang tenang, oleh karena itu sangat cocok sebagai tempat liburan keluarga. Pengunjung dapat menikmati keindahan Pantai Tanjung Karang dengan memanfaatkan berbagai fasilitas yang disediakan oleh operator pantai seperti penyewaan perahu dan penyewaan peralatan snorkeling – diving.
Ada juga cottage, tenda sewa dan kafetaria. Pengunjung yang ingin melihat keindahan bawah laut tanpa harus menyelam bisa menyewa perahu yang memiliki kaca bening di bagian bawah. Pantai Tanjung Karang terletak di Kabupaten Donggala. Jaraknya sekitar 1 jam perjalanan dari Palu.
- Mengunjungi Danau Sibili
Danau Sibili menjadi tujuan baru bagi warga Palu yang ingin melarikan diri dari keramaian dan hiruk pikuk kota. Danau ini memiliki luas sekitar 1,2 hektare. Danau yang indah ini dikelilingi oleh perbukitan hijau dan sering dikunjungi oleh burung dari berbagai jenis. Berbagai ikan juga bisa ditemukan di danau seperti ikan emas, ikan mujair, ikan gabus, dan ikan kucing.
Oleh karena itu banyak pemancing datang ke Danau Sibili. Selain memancing, pengunjung bisa menyewa perahu untuk berkeliling danau yang sepi ini. Danau Sibili terletak di Pantoloan, Taweli. Ini sekitar setengah jam perjalanan dari Palu. Ini masuk gratis.
-
Mengunjungi Danau Poso
Danau Poso adalah danau terbesar di Sulawesi. Kawasan ini memiliki luas sekitar 32 ribu hektare dan terletak 657 meter di atas permukaan laut. Danau Poso memiliki pasir putih, udara jernih, udara sejuk dan keluar perbukitan dan sawah yang indah. Berbagai ikan bisa ditemukan di danau ini seperti ikan mujair, ikan emas, dan ikan Sugili; yang merupakan ikan khas dari Danau Poso dengan bentuk seperti belut raksasa.
Ukuran ikan bisa sama besarnya dengan paha orang dewasa dengan panjang lebih dari satu meter. Selain memancing dan berenang, pengunjung bisa menyewa perahu untuk mengelilingi danau, mengagumi keindahan alam. Setelah mengelilingi danau, pengunjung bisa mengisi perut mereka di warung makan di sekitar danau yang menyajikan menu ikan bakar dan ikan goreng. Danau Poso terletak di Tentena, Poso. Jaraknya sekitar 8 jam perjalanan dari Palu. Ini masuk gratis.
6.Mengunjungi Donggala Sinkhole
Donggala Sinkhole, yang berada di pinggir laut, memiliki fenomena unik. Saat pasang surut laut, air di dalam lubang pembuangan akan surut. Saat laut surut, air di dalam lubang pembuangan akan pasang. Keren … Diduga lubang pembuangan ini terhubung ke laut sehingga airnya asin. Pengunjung yang memiliki nyali bisa terjun ke lubang pembuangan.
Untuk kembali ke puncak pengunjung bisa menaiki tangga kayu yang sudah disediakan. Lubang pembuangan memiliki diameter sekitar 40 meter. Donggala Sinkhole terletak di Desa Towale, Kabupaten Donggala. Jaraknya sekitar 2 jam perjalanan dari Palu. Ini masuk gratis. Pengunjung hanya perlu membayar biaya parkir.
- Lihat Air Terjun
Saluopa Air Terjun Saluopa memiliki ketinggian sekitar 25 meter dan terdiri dari 12 tingkat. Air terjun mengalir melalui batu bertingkat. Di bawah air terjun ada kolam yang jernih. Pengunjung bisa memanjat sampai ke puncak air terjun dengan memanjat batu berjenjang. Hutan tropis di sekitar air terjun buat tempat ini sangat indah.
Terkadang pengunjung akan mendengar suara binatang liar yang menambah nuansa alam. Untuk sampai ke air terjun, pengunjung harus berjalan sekitar 500 meter dari tempat parkir. Air Terjun Saluopa terletak di Desa Tonusu, Poso. Jaraknya sekitar 8 jam perjalanan dari Palu.
- Panjat Gunung Gawalise
Gunung Gawalise memiliki ketinggian sekitar 2.023 meter di atas permukaan laut. Karena kedekatannya dengan pusat kota Palu, gunung ini menjadi favorit pendaki untuk menghabiskan akhir pekan mereka. Dari puncak gunung, pendaki bisa melihat keindahan Kota Palu dan Teluk Palu.
Di malam hari, lampu berkilauan dari kota ini sungguh menakjubkan. Dan tentu saja matahari terbit dari puncak gunung jangan sampai terlewatkan. Sepanjang jalur pendakian ada tiga tiang untuk istirahat. Pos pertama ada di Desa Kalora. Disini pendaki bisa mengisi makanan mereka. Perjalanan dari pos pertama ke pos kedua masa sekitar 5 jam.
Di pos kedua ada juga sumber air untuk pendaki. Perjalanan dari pos kedua ke pos tiga masa dengan 4 jam dengan rute menanjak sampai 70 derajat. Di pos tiga ada juga sumber air, tapi musiman. Perjalanan dari pos ketiga ke puncak masa sekitar 3 jam. Puncak Gunung Gawalise dengan monumen yang terbuat dari beton.
-
Mengunjungi Cagar Alam Morowali
Cagar Alam Morowali memiliki berbagai pesona alam yang menakjubkan. Ada pegunungan, hutan tropis, hutan mangrove, sungai, danau dan pantai. Cagar alam ini memiliki luas 209.400 hektar dan merupakan rumah bagi suku Wana, penduduk asli Sulawesi Tengah dengan budaya perburuan dan perladangan berpindah.
Cagar alam juga merupakan habitat mamalia khas Sulawesi seperti anoa, babirusa, kera, kucing beruang, babi hutan, rusa, dan musang abu-abu. Selain wisata, cagar alam ini digunakan untuk penelitian dan edukasi. Cagar Alam Morowali terletak di Kabupaten Poso dan Kabupaten Morowali. Pengunjung dari Palu harus berkendara dulu ke Poso.
Perjalanan memakan waktu sekitar 6 jam. Dari Poso mereka harus pergi ke Kolonodale. Perjalanan memakan waktu sekitar 7 jam. Dan kemudian dari Kolonodale mereka naik speed boat ke Morowali Nature Reserve di Baturebe. Perjalanan memakan waktu sekitar 3 jam.
-
Mengunjungi Taman Nasional Lore Lindu
Taman Nasional Lore Lindu memiliki luas wilayah 217.000 hektar. Taman nasional ini memiliki pemandangan yang menakjubkan mulai dari pegunungan, hutan, danau sampai rawa. Berbagai flora dan fauna bisa ditemukan disini. Banyak fauna ini adalah hewan khas Sulawesi. Taman Nasional Lore Lindu sangat cocok untuk pengamat burung karena disini ada sekitar 263 jenis burung.
Selain itu, taman nasional ini memiliki peninggalan peradaban megalitik. Ada sekitar 431 situs megalitik dalam bentuk patung manusia, kubah besar, cakram, batu cembung, mortir dan tiang rumah dengan berbagai ukuran. Jika anda ingin bermalam, mereka harus membawa kantong tidur dan tenda. Pelengkap, kompor portable juga bisa dibawa untuk memasak mie instan dan membuat kopi.
Taman Nasional Lore Lindu terletak di Palu – Napu Street. Jaraknya sekitar 80 kilometer ke arah selatan Kota Palu. Sebelum memasuki kawasan taman nasional, pengunjung harus mendaftarkan diri di kantor Taman Nasional Lore Lindu di Jalan Mawar, Palu.
11.Tentena
Tentena yang terletak di bagian belakang Danau Poso utara adalah desa yang lebih luas dan lebih indah dari Pendolo. Tempat ini dikelilingi perbukitan yang tumbuh dengan tanaman cengkeh. Saat cengkeh mekar (hingga Juni hingga November), pohon cengkeh akan melepaskan keharuman bunga cengkeh. Tentena memiliki fasilitas akomodasi dan restoran lengkap, namun pantai di Tentena masih asri dibanding di Pendolo. Lokasi yang menarik, yang harus dikunjungi saat Anda tinggal di Tentena adalah jembatan sepanjang 210 meter yang berada di bagian belakang Danau Poso utara . Di bawah jembatan, air danau dengan cepat mengalir masuk ke sungai untuk memulai perjalanan panjang menuju ke laut.
Tentena yang terkenal dengan binatang belut dengan panjang mencapai dua meter. Hewan-hewan ini tinggal di dasar danau dan banyak untuk keluar mengikuti arus air menuju sungai. Di riparian ada Gua Pamona. Panorama yang dekat dengan gua ini cukup beautirfull. Lebih jauh ke kota, di jalan menuju ke Kolonodale ada gua Latea yang berisi tulang mayat yang dikubur di masa lalu.
12.Kolonodale
Kota kecil ini terletak di salah satu sudut Tomori Bay dengan panorama yang indah . Kolonodale adalah pintu gerbang menuju Morowali Garden, yang merupakan kawasan pelestarian. Daerah ini memiliki tingkat curah hujan tinggi dan berlangsung hampir sepanjang tahun. Waktu terbaik untuk mengunjungi tempat ini adalah pada bulan September dan November. Sebagian besar penginapan, toko dan pasar berada di daerah yang terletak tidak jauh dari dermaga utama. Jalan berpotongan di depan pasar juga difungsikan sebagai terminal bus.
13.Teluk Tomiri
Sebagian besar wisatawan yang tinggal di Kolonodale akan menuju Morowali dan tidak memanfaatkan kesempatan untuk tampil panorama indah di sekitar Teluk Tomori. Di sekitar kawasan Tomori Bay ada teluk kecil dengan batu-batu yang ditinggali dengan air laut jernih. Kawasan teluk dikepung oleh perbukitan yang tertutup di atas hutan; Begitu juga di wilayah perairan sekitar pulau-pulau teluk kecil terentang yang di tengahnya tumbuh oleh hutan yang masih asli dan di pinggirannya terentang adalah pantai yang indah. Semua hal bersatu untuk menjadi mengesankan keindahan alam.
Di sepanjang Pantai Kolonodale, ada karang yang memiliki gambar fosil dan tangan manusia bersejarah yang menempel di atas batu. Juga ada terumbu karang, yang ada dalam bentuk jamur. Untuk menikmati keindahan ini secara optimal, maka wisatawan perlu menyewa speed boat dari Kolonodale dengan tarif sekitar Rp 100000 per hari.
14.Donggala
Selama penjajahan, Donggala adalah kota pelabuhan dan perdagangan yang cukup ramai di kawasan Sulawesi Tengah. Tapi ketika pelabuhan Donggala memiliki kedangkalan, maka kapal dagang yang biasanya terhenti-tempat ke tempat ini, pindah ke pelabuhan lain. Sekarang, posisi Donggala untuk turis, hanya sebagai kota transit sebelum menuju ke ‘Tanjung Karang’, yang merupakan lokasi wisata penting di kawasan ini.
Karang Foreland
Karang Foreland yang terletak sekitar 5 Km di sebelah utara Donggala adalah daerah pesisir dengan pasir dan laut yang sangat menyenangkan untuk aktivitas air seperti berenang dan snorkeling. Para wisatawan yang datang ke tempat ini adalah mereka yang gemar dengan pasir pantai, air laut dan sinar matahari. Lokasi obyek wisata ini memiliki fasilitas akomodasi yang memadai dan sebagian besar penginapan di tempat ini telah menyewakan peralatan snorkeling.
-
Kepulauan Togean
Wisatawan mancanegara, yang berkunjung ke Kepulauan Togean untuk pertama kalinya, akan merasa jatuh cinta dengan kepulauan karangnya yang cantik di tempat ini. Keindahan alam Togean membuat banyak wisatawan akhirnya memilih untuk tetap lebih lama dari rencana semula. Kepulauan yang terletak di tengah Batak Tomini ini tumbuh di kawasan hutan yang belum tersentuh dan menjadi tempat berteduh bagi satwa di dalamnya. Tapi keindahan sebenarnya ada di pantai dan laut. Berbagai kombinasi bentuk batuan bersatu dengan air laut yang jernih membuat keindahan tempat ini menjadi tidak terkesan.
Kepulauan Togean adalah satu-satunya tempat di Indonesia yang memiliki tiga wilayah batuan yang berbeda namun tetap berada di satu daerah yang sama. Ketiga wilayah batuan tersebut adalah batu atol, batuan penghalang dan batu pantai, semuanya menjadi habitat flora dan fauna laut. Atol batu adalah bentuk pulau karang yang tengah ada danau dalamnya. Barrier rock yang berturut-turut berbatu batu mengelilingi pulau ini terlihat seperti benteng atau dinding di laut yang melindungi pulau lain dalam jarak dekat dari ombak laut yang sedang melaju kencang. Ketinggian batu ini mulai dari pangkalan hingga ke permukaan laut mencapai 200 meter, ini belum termasuk bagian batuan di permukaan, yang mampu mencapai ketinggian beberapa meter lagi.
Pulau Togean
Kawasan permukiman utama di Pulau Togean adalah desa Katupat yang memiliki pasar kecil dan sejumlah toko. Di sekitar pulau ada daerah pantai, yang lebih indah dari tempat lain dan tempat kendi untuk trekking bagi wisatawan yang telah muak dengan aktivitas menyelam, berenang, atau snorkeling..
16.Pulau Batu Daka
Pulau Batu Daka merupakan pulau terbesar dan paling mudah dijangkau di kepulauan Togean. Di Pulau Batu Daka ada dua desa yaitu Bomba dan Wakai. Desa Bomba, mereka adalah daerah pemukiman, yang terletak di bagian barat laut kepulauan Togean. Bomba adalah tempat terindah di kawasan Togean dan tidak ramai, maka sebagian besar wisatawan melewati tempat ini hanya untuk menuju tujuan utama yaitu ke Wakai di Pulau Kadidiri.
Namun Bomba adalah tempat yang menarik. Disini pengunjung bisa berenang dan snorkeling di lokasi yang baik. Anda juga bisa mengunjungi gua kelelawar, yang terletak di dekat Bomba tapi untuk mengunjungi tempat ini yang dibutuhkan pemandu.
17.Kepulauan Banggai
Nusantara ini merupakan daerah yang sangat bagus untuk melakukan berbagai aktivitas air seperti berenang dan menyelam. Di wilayah perairan ini wisatawan mungkin melihat dugong atau sapi laut dan bahkan ikan paus. Meski panoramanya sangat bagus namun fasilitas akomodasi di pulau ini masih terbatas namun turis mengaku menginap di rumah milik warga setelah meminta izin kepada kepala desa setempat. Turis bisa menyewa speedboat, yang bisa ditemui di setiap desa jika kita suka mengelilingi daerah nusantara ini.
18.Pulau Labu
Pulau Malenge adalah pulau, yang agak tertutup namun memiliki wilayah perairan yang benar-benar bagus untuk snorkeling dengan lokasi yang tidak jauh dari pantai. Penduduk setempat yang memiliki bantuan LSM telah membangun jalur perjalanan yang harus ditempuh adalah hutan ambient dan hutan bakau yang bagus untuk membantu mengetahui tempat-tempat atau habitat hewan di pulau ini seperti monyet, burung enggang, polecat dan salamander.